Membantu, menolong, dan meringankan beban orang lain selama dalam kebaikan merupakan hal yang disyariatkan dalam agama Islam. Terlebih lagi apabila orang yang membutuhkan bantuan tersebut merupakan bagian dari kaum muslimin. Karena antara muslim yang satu dengan yang lainnya sejatinya merupakan satu kesatuan. Bahkan bagaikan bangunan dan tubuh yang satu.
Allah mensyariatkan kepada kita untuk senantiasa berta’awun (bekerja sama) dalam kebaikan, saling menasihati dalam kebajikan, amar ma’ruf (memerintahkan untuk berbuat kebaikan) dan nahi munkar (melarang dari berbuat kejelekan), serta saling membantu dan memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah bersaudara.” (QS Al-Hujurat [49]: 10)
Dan firmanNya:
وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Berbuatlah kebaikan, agar kalian mendapatkan kemenangan.” (QS Al-Hajj [22]: 77)
Pelaku Kebaikan Dicintai oleh Allah
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mencintai hamba-hambaNya yang berbuat kebaikan dan kebajikan. FirmanNya:
وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Berbuatlah kebaikan, karena sesungguhnya Allah mencintai hamba-hambaNya yang berbuat kebaikan.” (QS Al-Baqarah [2]: 195)
Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata:
فالإنسان مأمورٌ بالإحسان وفعل الخير مع إخوانه ومع غيرهم؛ لأن الخير ينفع للمحتاج إليه من المسلمين، أو المؤلفة قلوبهم، أو المعاهَدِين، أو المستأمنين؛ لفقرهم أو رجاء إسلامهم، ونحو ذلك
“Pada dasarnya setiap manusia itu diperintahkan untuk berbuat baik, yaitu berbuat kebaikan kepada saudaranya dan kepada orang lain pada umumnya. Karena kebaikan itu akan memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkan baik itu dari kalangan kaum muslimin, mualaf, orang-orang kafir yang dalam perjanjian damai, atau orang-orang kafir yang mendapatkan jaminan keamanan, entah itu karena mereka miskin atau karena diharapkan masuknya mereka ke dalam Islam dan tujuan yang semisal dengannya.” (Dinukil dari penjelasan beliau di www.binbaz.org.sa)
Membantu Orang Lain Menjadi Sebab Datangnya Pertolongan Allah
Membantu meringankan beban sesama juga merupakan sebab seseorang akan ditolong oleh Allah Ta’ala. Bahkan, apabila kita meringankan satu kesulitan saja pada orang lain, maka Allah akan melapangkan berbagai kesulitan kita kelak di hari kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من كان في حاجة أخيه كان الله في حاجته، ومن فرج عن مسلم كربة، فرج الله عنه بها كربة من كرب يوم القيامة
“Barang siapa yang membantu (peduli terhadap) keperluan saudaranya maka Allah akan menolong keperluannya. Dan barang siapa yang melapangkan satu kesusahan (kesedihan) seorang muslim maka Allah akan melapangkan satu kesusahan dari berbagai kesusahannya kelak di hari kiamat.” (HR Muslim no. 2580)
Di dalam hadis yang lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَن نفَّس عن مؤمنٍ كربةً من كرب الدنيا نفَّس الله عنه كربةً من كرب يوم القيامة، ومَن يسَّر على مُعسرٍ يسَّر الله عليه في الدنيا والآخرة، ومَن ستر مسلمًا ستره الله في الدنيا والآخرة، والله في عون العبد ما كان العبدُ في عون أخيه
“Barang siapa melapangkan dari seorang mukmin satu kesusahan (kesedihan) dari berbagai kesusahan (kesedihannya) di dunia, maka Allah akan melapangkan baginya satu kesusahan dari berbagai kesusahannya kelak di hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan urusan seseorang maka Allah akan memudahkan baginya urusan di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (HR Muslim)
Begitu besar keutamaan membantu orang lain, terlebih lagi yang kita bantu adalah saudara semuslim. Allah Ta’ala pun menjanjikan pahala dan keutamaan yang besar bagi hamba-hambaNya yang mau meringankan beban dan kesusahan saudaranya. Pahala dan keutamaan yang kelak di hari kiamat benar-benar akan dibutuhkan oleh setiap manusia. Hari di mana tidak bermanfaat lagi harta dan benda yang kita miliki tatkala di dunia.
Cileungsi, 18 Shafar 1441 / 17 Oktober 2019
Oleh: Muadz Mukhadasin
One comment
Pingback: Di Antara Tanda Kebahagiaan Seorang Hamba - Muadz.com