Terkadang mungkin kita bertanya, bagaimana cara membaca yang efektif? Mengapa para ulama bisa berlama-lama dalam membaca buku? Bagaimana caranya agar tidak mudah bosan ketika membaca? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin kita bisa belajar dari salah seorang ulama muda dari negeri Yaman yaitu Syaikh DR. Syadi bin Muhammad Alu Nu’man hafidzahullah ta’ala yang mana beliau bisa membiasakan diri untuk membaca buku hingga 14 jam dalam sehari, sedangkan sebagian sisa waktu yang lainnya dipergunakan untuk menulis. Subhanallah, berarti beliau menghabiskan lebih dari setengah harinya untuk membaca dan menulis. Bagaimana bisa demikian?

Sesungguhnya tujuan Allah menciptakan jin dan manusia adalah agar mereka mengamalkan tauhid, yaitu beribadah hanya kepadaNya dan menjauhi segala macam perbuatan syirik. Maka dari itu Allah mengutus para nabi dan rasul dan juga menurunkan kitab suci sebagai pedoman dan petujuk bagi mereka dalam beribadah. Tauhid merupakan hal yang sangat penting yang harus diketahui oleh setiap muslim, karena tauhid merupakan inti dari agama Islam. Keislaman seseorang tidaklah akan sempurna, jika ia tidak mengamalkan tauhid. Sangat disayangkan, di zaman sekarang begitu banyak kaum muslimin yang tidak mengetahui apa itu tauhid dan apa konsekuensi yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu banyak di antara mereka yang terjatuh kedalam perbuatan syirik yang dimurkai oleh Allah. Untuk menghindari hal tersebut, maka setiap muslim hendaknya mengetahui makna tauhid dengan baik dan juga mengetahui pembagian tauhid yang telah dijelaskan oleh para ulama ahlus sunnah wal jamaah, agar ia bisa menjadi hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sebenar-benarnya.

Mungkin sebagian kita terkadang bertanya, untuk apa Allah Ta’ala menciptakan kita di dunia ini? Untuk apa Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi beserta isinya? Apakah Allah Ta’ala menciptakan itu semua tanpa tujuan? Atau hanya sekedar main-man saja?. Pertanyaan-pertanyaan ini semua sudah Allah Subhanahu wa Ta’ala jawab melalui firman-firmanNya yang terdapat di dalam ayat-ayat suci al-Quran. Yang mana dalam ayat-ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa disetiap penciptaanNya itu pasti ada hikmah, maksud dan tujuan yang mulia.

Ilmu merupakan cahaya yang Allah tanamkan di dalam hati seseorang, dan cahaya tersebut akan redup atau bahkan mati tatkala dosa dan maksiat mengotorinya. Lihatlah, betapa banyak ilmu-ilmu yang telah kita pelajari, namun kemudian lenyap begitu saja ke dalam lembah kegelapan karena disebabkan oleh perbuatan dosa dan maksiat yang kita lakukan. Betapa banyak orang yang awalnya hafal ayat-ayat al-Quran lalu kemudian dilupakan dari hafalannya tersebut karena hatinya lebih mencintai (bergantung kepada) kemaksiatan. Betapa banyak orang yang semangat di dalam berdakwah kepada Allah, namun dia dijauhkan dari barokah dakwahnya tersebut disebabkan karena dosa-dosa yang ia lakukan.

Musibah dan cobaan sering kali menimpa kehidupan manusia, hal ini sangat wajar karena musibah dan cobaan merupakan bagian dari ketetapan Allah yang pasti berlaku bagi setiap hambaNya. Bagaimana sikap seorang muslim tatkala musibah menimpa dirinya? Apa saja hikmah yang bisa dipetik dari setiap musibah yang menimpanya tersebut? Dan apa saja yang harus dilakukannya tatkala dirinya tertimpa suatu musibah?

Orang-orang yang menjadi teman akrab kita ketika di dunia bisa berbalik menjadi musuh kelak di akhirat. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apakah penyebabnya? Dan bagaimana tafsir firman Allah yang artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zukhruf [43]: 67)

Masa muda merupakan masa keemasan yang dimiliki oleh seseorang, dan ini merupakan salah satu nikmat dari Allah yang patut untuk kita syukuri karena tidak semua orang memperoleh kenikmatan ini. Lalu sudahkah kita mensyukuri masa muda yang Allah berikan kepada kita ini?

Kelak di hari kiamat, manusia akan dikumpulkan di hadapan Allah Ta'ala untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa-apa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwa ada 5 perkara yang nanti akan ditanyakan pada hari kiamat. Apa sajakah 5 perkara tersebut?

Setiap orang pastinya Islam akan sepakat jika tidak akan ada manusia yang bisa hidup kekal di dunia ini. Sejak zamannya Nabi Adam hingga sekarang, entah sudah berapa banyak manusia yang meninggal dunia menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yang berakal tentunya akan berpikir bahwa hidupnya di dunia ini suatu saat akan berakhir. Dan ketika ajalnya datang, maka siapapun tidak akan ...

Salah satu nikmat Allah yang wajib kita syukuri adalah nikmat memeluk agama Islam. Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari sekian banyak agama dan kepercayaan yang ada di tengah-tengah manusia di dunia ini. Di dalam al-Qur’an, dengan tegas Allah Ta’ala menyebutkan bahwa barangsiapa yang menjadikan selain Islam sebagai agamanya, maka hal tersebut tidak akan diterima ...