Buku merupakan gudangnya ilmu, karena hampir semua cabang keilmuan bisa ditemukan di dalam buku. Maka tidak heran jika sebagian orang mengatakan bahwa buku adalah jendelanya dunia. Dengan buku seseorang bisa mengetahui apa saja tentang dunia ini tanpa harus mengelilinginya terlebih dahulu. Semakin banyak buku yang dibaca oleh seseorang, maka semakin banyak pula ilmu yang didapatkannya insya Allah.
Dengan buku pula, seseorang bisa belajar Islam secara lebih mendalam. Karena para ulama telah menuangkan ilmu-ilmu yang mereka miliki ke dalam buku-buku karangan mereka. Dan tidak jarang pula kita dengar bahwa banyak di antara ulama yang menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk membaca dan mempelajari buku. Keadaan mereka ini tentunya sangat berbeda dengan kita, yang mana kita sering merasa bosan dan lelah ketika membaca buku. Padahal mungkin baru beberapa menit saja kita membacanya.
Terkadang mungkin kita bertanya, bagaimana cara membaca yang efektif? Mengapa para ulama bisa berlama-lama dalam membaca buku? Bagaimana caranya agar tidak mudah bosan ketika membaca?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin kita bisa belajar dari salah seorang ulama muda dari negeri Yaman yaitu Syaikh Dr. Syadi bin Muhammad Alu Nu’man hafidzahullah ta’ala yang mana beliau bisa membiasakan diri untuk membaca buku hingga 14 jam dalam sehari dan sisa waktu yang lainnya sebagian digunakan untuk menulis. Berarti beliau menghabiskan lebih dari setengah harinya untuk membaca dan menulis, Subhanallah bisakah kita seperti beliau?.
Hal inilah mungkin salah satu sebab yang menjadikan beliau seorang yang mengetahui banyak cabang keilmuan diusia yang masih sangat muda, yaitu 28 tahun. Bahkan beliau memperoleh gelar Doktoral-nya pada saat beliau berumur 25 tahun. Beliau ini juga lah yang telah menyusun kitab “Jami’ Turats al-‘Allamah al-Albani Fil ‘Aqidah” yang jumlahnya mencapai berjilid-jilid, padahal umur beliau masih sangat muda. Karya-karya beliau di bidang keilmuan pun masih banyak dan tentunya bermanfaat bagi para penuntut ilmu. Subhanallah, sesuatu yang sangat jarang terjadi apalagi di kalangan para pemuda di zaman sekarang ini.
Alhamdulillah beliau telah berbagi tips dan cara agar seseorang itu bisa lebih efektif dalam membaca buku dan bisa berlama-lama serta tidak mudah bosan dalam membaca buku. Di antara tips-tips yang beliau sebutkan adalah:
1. Mencari buku yang sesuai dengan bahasan ilmu yang sedang dipelajarinya.
Dan khususnya bagi para pemula, maka hendaknya ia memulai dengan membaca buku-buku yang ringan pembahasannya. Jangan langsung membaca buku yang dinilai berat pembahasannya, karena hal ini akan membuatnya cepat jenuh.
2. Berteman dengan orang-orang yang gemar membaca.
Hal ini bisa sangat membantu seseorang agar ia tidak cepat bosan dalam membaca. Karena kebiasaan seorang teman itu akan sangat mempengaruhinya. Ketika seseorang bergaul dengan orang yang mempunyai kebiasaan gemar membaca buku, maka lama kelamaan ia pun akan mengikuti kebiasaan temanya tersebut.
3. Pilih waktu yang paling tepat untuk membaca.
Setiap orang mempunyai waktu sendiri yang menurutnya paling tepat untuk membaca buku. Misalnya waktu pagi sesudah shalat subuh, yang mana banyak orang yang memilih waktu ini untuk membaca karena saat itu kondisi otak masih segar belum terisi oleh berbagai macam masalah.
4. Pilih tempat yang tenang dan nyaman.
Seseorang tentunya tidak akan bisa mencerna isi buku yang dibacanya dengan baik jika ia membacanya di tempat yang ramai dan bising. Maka dari itu ia wajib untuk menghindari tempat-tempat yang seperti itu.
5. Hindari membaca di samping orang-orang yang suka ngobrol.
Hindari pula orang-orang yang suka berbicara hal-hal yang tidak penting atau hanya sekedar bercanda-canda tanpa manfaat. Karena hal ini bisa mengalihkan kosentrasinya dalam membaca.
6. Membaca bergantian dengan teman yang sedang mempelajari pembahasan yang sama dengan kita.
Semoga beberapa tips yang beliau sampaikan ini bisa memberikan semangat dan motivasi kepada kita agar senantiasa senang membaca dan mempelajari buku-buku bermanfaat tanpa cepat merasa bosan dan jenuh.
Tulisan ini dirangkumkan dari salah satu isi tausiyyah Syaikh Dr. Syadi bin Muhammad Alu Nu’man hafidzahullah ta’ala yang beliau sampaikan di Masjid Nurul Huda, Tanah Grogot – Kalimantan Timur pada hari kamis tanggal 06 Sya’ban 1434 H/13 Juni 2013 M.
Oleh: Muadz Mukhadasin
www.muadz.com