Ada seseorang yang bertanya kepada Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi rahimahullah
Pertanyaan:
Apakah meminta doa kepada orang lain (muslim) itu diperbolehkan?
Jawaban:
Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah menjawab:
Saya tidak mengetahui akan adanya larangan untuk hal tersebut. Karena pernah beberapa sahabat (bukan hanya satu) datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk minta didoakan-pent). Sebagaimana pernah datang kepada beliau seorang yang buta seraya berkata:
يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ قَدْ شَقَّ عَلَيَّ ذَهَابُ بَصَرِي، فَادْعُ اللهَ لِي
“Wahai Rasulullah, hilangnya penglihatanku ini sungguh begitu menyusahkanku. Maka doakanlah aku (agar sembuh-pent).”
Saat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengingkari perbuatannya. Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendoakan banyak orang (bukan hanya satu), maka dari sini saya tidak mengetahui akan larangannya (yaitu larangan meminta doa kepada orang shalih-pent).
Akan tetapi, tidak semestinya seseorang itu bersandar kepada doanya orang lain. Karena Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman dalam kitabNya:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS Al-Mukmin [40]: 60)
Allah Ta’ala juga berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah [2]: 186)
Adapun permasalahan meminta doa kepada orang lain yang muslim, maka saya tidak mengetahui akan larangannya.
Ditermahkan dari fatwa Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah yang terdapat dalam situs resmi beliau www.muqbel.net
Oleh: Muadz Mukhadasin